Seperti halnya gaya berpakaian, popularitas warna tertentu terus berganti dari tahun ke tahun. Pada 2013, hijau zamrud merupakan warna yang paling dicari penggila mode. Akan tetapi, 2014 dirajai dengan beragam warna lipstik seperti ungu dan magenta yang penuh dengan gelora.
Beberapa penggunaan warna tertanam kuat dalam persepsi kita mengenai dunia, seperti kuning yang identik dengan taksi dan kotak surat berwarna biru.
Terlebih lagi, jika budaya dan mode populer merupakan penggambaran sejarah yang akurat, kita dapat meyakini bahwa warna serta cara kita memaknainya akan terus berevolusi.
Warna neon sempat merajai dekade 80-an dan muncul dalam berbagai hal, mulai kaus kaki hingga spidol. Pada awal 2000-an, metalik nan keren menjadi warna wajib bagi setiap mobil. Dan kini, kita lebih gemar mengecat kamar dengan warna lipstik cerah dan biru muda nan lembut.
Mengapa preferensi warna kita berubah seiring waktu? Ternyata, hal tersebut sangat tergantung pada cara kita menjalani hari-hari kita. Akhir-akhir ini, kita lebih menyukai warna biru cerah, karena warna tersebut memicu ketenangan sebagai penawar hiruk pikuk hidup yang penuh kesibukan!
Budaya barat memiliki hubungan yang erat dengan warna biru. Biru dianggap sebagai lambang “keandalan,” sehingga corak ini digunakan pada kotak surat, seragam, dan warna bendera. Biru juga dianggap sebagai warna favorit di berbagai budaya. Alasan umum yang dituturkan adalah karena biru berhubungan dengan air dan langit.
Selama satu hari, catat seluruh tempat yang memadukan warna biru.
Apakah yang tebersit dalam benak Anda saat melihat tembok kamar bayi warna biru, rona biru pada pakaian, ataupun rambu jalan?
Seberapa banyak warna biru yang Anda lihat dalam keseharian Anda? Bagikan pengalaman Anda pada Facebook dan bantu orang lain menuai pelajaran dari pengalaman Anda!