Meskipun sebenarnya tidak memiliki rasa, warna dapat memengaruhi cara kita menebak rasa makanan yang kita santap. Karena otak kita sering kali mengolah warna sebelum kita memproses sinyal lainnya, terdapat konsep penilaian makanan berdasarkan warna yang tertanam dalam diri kita.
Faktanya, konsep ini tertanam dengan kuat yang terbukti dalam penelitian ketika kebanyakan orang menganggap minuman berwarna hijau memiliki rasa jeruk nipis, sekalipun minuman ini terbuat dari buah ceri.
Untuk leluhur kita, ketertarikanterhadap warna makanan tertentu berkaitan dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Ini karena alam memiliki cara yang unik untuk menyoroti nutrisi dalam makanan melalui pewarnaan alami yang lebih mencolok. Preferensi kita terhadap buah mangga, wortel, serta paprika segar yang berwarna jingga sangatlah beralasan—artinya, kita lebih menyukai buah yang matang, memiliki rasa yang enak, dan sarat dengan pigmen betakaroten yang dibutuhkan tubuh kita berkat manfaatnya yang menyeluruh untuk kesehatan.
Membaca label makanan dan mencoba mempelajari manfaat kesehatan setiap makanan dapat merepotkan. Memberi kode warna pada makanan akan memudahkan Anda memahami manfaat kesehatan makanan dengan cepat dan membantu proses belanja Anda. Cobalah mengatur kegiatan belanja Anda berikutnya berdasarkan warna yang mencatat manfaat kesehatan dari masing-masing segmen warna!
Bahan makanan berwarna merah, seperti tomat, stroberi, dan paprika, dinilai baik untuk kesehatan jantung. Bahan makanan berwarna jingga, seperti wortel, labu siam, dan labu, dianggap baik untuk kesehatan kulit, rambut, serta penglihatan. Bahan makanan berwarna biru serta ungu misalnya, terong dan blueberry, dianggap baik untuk ingatan serta penuaan yang sehat.
Bagaimana pengodean warna membuat belanja Anda lebih efektif? Bagikan pengalaman Anda di Facebook untuk mendapatkan poin karma yang luar biasa.